Setiap era selalu melahirkan generasi penulis populer dengan berbagai karya yang fenomenal dan memberi nuansa berbeda bagi dunia sastra indonesia. Setiap penulis memiliki ciri khas tersendiri dalam karyanya baik itu novel, cerita pendek, fiksi, naskah drama maupun lainnya. jalan cerita yang unik dengan para tokoh yang berkarakter dan kuat merupkan salah satu faktor yang membuat karya si penulis laris manis.
Quote:
[COLOR=purple !important]1. Raditya Dika
image courtesy of infografisokezone.com
Dika Angkasaputra Moerwani atau dikenal dengan nama Raditya Dika (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 29 tahun, akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia. Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).
Quote:Novel
Spoiler for Open:
Quote:Penulis skenario
Spoiler for Open:
Quote:Sutradara
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]2. Dewi Lestari
image courtesy of infografisokezone.com
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976; umur 38 tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]3. Andrea Hirata
image courtesy of infografisokezone.com
Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1976; umur 38 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]4. Mira Widjaja
image courtesy of infografisokezone.com
Mira Widjaja (Wong), atau lebih dikenal dengan nama pena Mira W. (lahir 13 September 1951; umur 63 tahun), adalah novelis Indonesia. Terlahir dari keluarga keturunan Tionghoa, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman populer di Indonesia. Ayahnya, Othniel, adalah pelopor industri perfilman di Indonesia. Mira menulis novel dengan berbagai genre, termasuk roman, kriminal, dan kehidupan rumah sakit. Ia berprofesi sebagai dokter sebelum menjadi penulis
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]5. Habiburrahman El Shirazy
image courtesy of infografisokezone.com
Habiburrahman El Shirazy(lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 38 tahun) adalah novelis nomor. 1 Indonesia dinobatkan oleh Insani Universitas Diponegoro. Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]6. Ayu Utami
image courtesy of infografisokezone.com
Justina Ayu Utami atau hanya Ayu Utami (lahir di Bogor, Jawa Barat, 21 November 1968; umur 45 tahun) adalah aktivis jurnalis dan novelis Indonesia, ia besar di Jakarta dan menamatkan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia pernah menjadi wartawan di majalah Humor, Matra, Forum Keadilan, dan D&R. Tak lama setelah penutupan Tempo, Editor dan Detik pada masa Orde Baru, ia ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen yang memprotes pembredelan. Kini ia bekerja di jurnal kebudayaan Kalam dan di Teater Utan Kayu. Novelnya yang pertama, Saman, mendapatkan sambutan dari berbagai kritikus dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia. Ayu dikenal sebagai novelis sejak novelnya Saman memenangi sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Dalam waktu tiga tahun Saman terjual 55 ribu eksemplar. Berkat Saman pula, Ayu mendapat Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag, yang mempunyai misi mendukung dan memajukan kegiatan di bidang budaya dan pembangunan. Akhir 2001, ia meluncurkan novel Larung.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]7. Marga T
image courtesy of infografisokezone.com
Marga Tjoa (lahir di Jakarta, 27 Januari 1943; umur 71 tahun), yang lebih dikenal dengan nama Marga T., adalah salah seorang pengarang Indonesia yang paling produktif. Namanya mulai dikenal pada tahun 1971 lewat cerita bersambungnya, Karmila yang kemudian dibukukan dan difilmkan. Sejak kecil Marga telah banyak menulis. Karangan-karangannya mula-mula dimuat di majalah sekolahnya. Pada usia 21 tahun, ia menghasilkan cerita pendeknya yang pertama, Kamar 27, yang kemudian disusul oleh bukunya yang pertama, Rumahku adalah Istanaku, sebuah cerita anak-anak, yang diterbitkan pada 1969. Sebagai penulis, Marga adalah seorang pekerja keras. Ia dapat menghabiskan waktu empat hingga lima jam sehari dalam mengarang. Kedisiplinannya juga tampak dari kegiatannya membaca apa saja. "Masyarakat berhak memilih bacaan yang disukainya, tapi penulis tidak. Ia harus membaca tulisan siapa pun," begitu prinsip Marga. Karena itu ia rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli novel. Novelnya yang paling mutakhir, "Sekuntum Nozomi", buku ketiga, yang terbit pada 2004, mengangkat kisah seputar tragedi Mei 1998 yang menelan banyak korban khususnya di kalangan kaum perempuan keturunan Tionghoa.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]8. Asma Nadia
image courtesy of infografisokezone.com
Asma Nadia, adalah penulis Indonesia. Saat ini dikenal sebagai Pendiri Forum Lingkar Pena, suatu perkumpulan yang ikut dibidaninya untuk membantu penulis-penulis muda, dan manajer AsmaNadia Publishing House. Karena karya-karyanya ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai loka karya yang berkaitan dengan penulisan serta keperempuanan, baik di dalam mau pun di luar negeri. Tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa usai mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus - September 2009), Nadia sempat diundang untuk memberikan workshop dan dialog kepenulisan al. di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR Gathering), dan Newcastle.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]9. W.S. Rendra
image courtesy of infografisokezone.com
Rendra (Willibrordus Surendra Broto Rendra); lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah.
Quote:Drama
Spoiler for Open:
Quote:Kumpulan Sajak/Puisi
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]10. Djenar Maesa Ayu
image courtesy of infografisokezone.com
Djenar Maesa Ayu (lahir di Jakarta, 14 Januari 1973; umur 41 tahun) adalah seorang penulis Indonesia Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, The Jakarta Post, Republika, Koran Tempo, Majalah Cosmopolitan,Lampung Post, dan majalah Djakarta! . Karyanya tergambar sebagai propokatif dan mengerikan, unik dan berani. Karena keberaniannya dalam menulis topik buku yang ditulisnya, Djenar dianggap sebagai salah satu sastra wangi (mengangkat seksualitas). Djenar mulai menulis saat masih sekolah dasar. Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai presenter televisi untuk jangka waktu pendek sebelum memulai dunia menulis. Ia adalah putri dari pasangan sutradara film legendaris Syuman Djaya dan pemeran wanita Tutie Kirana. Djenar memiliki dua orang anak yaitu Banyu Bening dan Btari Maharani.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]11. Pramoedya Ananta Toer
image courtesy of wikipedia.com
Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]12. Sutan Takdir Alisjahbana
image courtesy of wikipedia
Sutan Takdir Alisjahbana, (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun) adalah seorang sastrawan dan ahli tata bahasa Indonesia.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]13. Haji Abdul Malik Karim Amrullah
image courtesy of wikipedia.com
Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah bin Abdul Karim Amrullah bin Syeikh Muhammad Amrullah bin Tuanku Abdullah Saleh bin Tuanku Syeikh Pariaman atau lebih dikenal dengan julukan Hamka, yakni singkatan namanya, (lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]14. Chairil Anwar
image courtesy of wikipedia.com
Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
Quote:Karya Tentang Chairil Anwar
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]15. Ahmad Tohari
image courtesy of wikipedia.com
Ahmad Tohari, (lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni 1948; umur 66 tahun) adalah sastrawan Indonesia. Ia menamatkan SMA di Purwokerto. Namun, ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (1975-1976). Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian Merdeka, majalah Keluarga dan majalah Amanah, semuanya di Jakarta. Dalam karier kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan pesantren ini telah melahirkan novel dan kumpulan cerita pendek. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' telah terbit dalam edisi Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Tahun 1990 pengarang yang punya hobi mancing ini mengikuti International Writing Programme di Iowa City, Amerika Serikat dan memperoleh penghargaan The Fellow of The University of Iowa.
Ronggeng Dukuh Paruk, novel yang diterbitkan tahun 1982 berkisah tentang pergulatan penari tayub di dusun kecil, Dukuh Paruk pada masa pergolakan komunis. Karyanya ini dianggap kekiri-kirian oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Tohari diinterogasi selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya Tohari menghubungi sahabatnya Gus Dur, dan akhirnya terbebas dari intimidasi dan jerat hukum. Bagian ketiga trilogi, berjudul Jantera Bianglala, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan cuplikannya dimuat dalam Jurnal Manoa edisi Silenced Voices terbitan Honolulu University tahun 2000, termasuk bagian yang disensor dan tidak dimuat dalam edisi bahasa Indonesia. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Dancer oleh Rene T.A. Lysloff. Trilogi ini juga difilmkan oleh sutradara Ifa Irfansyah dengan judul "Sang Penari" (2011). Tohari memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para pembuat film Sang Penari, dan berujar ini akan jadi dokumentasi visual yang menarik versi rakyat, bukan versi kota sebagaimana dalam film-film sebelumnya.
Pada bulan Desember 2011, Ahmad Tohari mengungkapkan bahwa dirinya berencana untuk melanjutkan Triloginya menjadi Tetralogi dengan membuat satu novel lagi.
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]16. Nh. Dini
image courtesy of wikipedia.com
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 Februari 1936; umur 78 tahun) atau lebih dikenal dengan nama NH Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis
Quote:Karya
Spoiler for Open:
SOURCE
Quote:
[COLOR=purple !important]17. Hilman Hariwijaya
image courtesy of wikipedia.com
Hilman Hariwijaya yang lahir di (lahir di Jakarta,Indonesia, 25 Agustus 1964; umur 50 tahun) ini adalah seorang penulis Indonesia. Namanya dikenal sejak menulis cerita pendek yang diberi judul Lupus di majalah Hai dibulan Desember 1986, yang kemudian dibukukan menjadi sebuah novel. Kini setelah ia tidak produktif lagi menulis novel, laki-laki yang mengagumi sosok penulis Arswendo Atmowiloto dan Astrid Lindgren ini merambah dunia pertelevisian dengan menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), Melati untuk Marvel, dan lain-lain. Ia juga memroduseri film The Wall.
Quote:
Comment