Announcement

Collapse
No announcement yet.

Berburu "Spaghetti" Khas Tanah Batak di Tepi Danau Toba

Collapse
X
  • Filter
  • Time
  • Show
Clear All
new posts

  • #1

    Berburu "Spaghetti" Khas Tanah Batak di Tepi Danau Toba


    Seporsi Mi Gomak yang disiram kuah seperti santan dengan aneka isi seperti kacang teri, labu, kacang panjang, tahu, serta telur olahan Lasman Ambarita atau Ibu Mei di Pasar Tiga Raja, Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (23/8/2016). Seporsi Mi Gomak dijual Ibu Mei dengan harga Rp 8.000.

    PARAPAT, KOMPAS.com - Lidah terasa tertantang ketika teringat rekomendasi beberapa rekan tentang kuliner khas Batak yang bernama Mi Gomak. Soalnya, makanan yang berbentuk seperti spaghetti ini disebut-sebut tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke sekitar Danau Toba.
    KompasTravel memulai perburuan kuliner Mi Gomak di sekitar obyek wisata Parapat yang terletak di tepi teluk di Danau Toba. Parapat masuk Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Waktu itu KompasTravel meliput Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Parapat, Simalungun dan Balige, Toba Samosir.

    Sekitar pukul 09.00 WIB pada Selasa (23/8/2016), KompasTravelbersama rekan-rekan wartawan berjalan menuju Pasar Tiga Raja yang terletak sekitar 200 meter dari Hotel Ina Parapat. Hawa saat itu terasa hangat, angkutan umum berseliweran menuju pasar. Tak jarang jalanan pun tersendat.
    Benar saja, ketika KompasTravel tiba di Pasar Tiga Raja, pasar tampak sangat ramai. Para pedagang ramai berjualan, tak jauh dari tepi Danau Toba. Suasana riuh menggetarkan gendang telinga. Harum ikan asin dan teri menusuk hidung.
    Namun, warna Mi Gomak yang kemerahan dengan kuah santan serta telur belum terlihat batang hidungnya. Sempat terpikir, Mi Gomak mungkin susah ditemukan... Hingga seorang pedagang menyeletuk.
    "Di sini jual mi gomak. Silakan," kata seorang ibu berbaju biru dengan celemek berwarna putih motif garis-garis. Rambutnya diikat rapi di belakang kepala.

    Sang ibu penjual Mi Gomak itu bernama Lasman Ambarita (59), biasa disapa Ibu Mei. Ia sudah berjualan Mi Gomak di Pasar Tiga Raja sejak 20 tahun yang lalu.
    "Jualan di sini mulai jam enam pagi. Dulu belajar bikin Mi Gomak pas SMA. Ada sertifikatnya," ungkap Ibu Mei saat berbincang denganKompasTravel.
    Oh ya, Mi Gomak sendiri juga disebut-sebut spaghetti khas Tano (Tanah) Batak. Disebut Gomak (aduk-aduk) karena dulu cara pembuatan dan penyajiannya dilakukan dengan tangan telanjang. Mi diambil dari baskom besar menggunakan tangan, lalu diletakkan di piring, baru diberi kuah.
    Benar saja, ketika KompasTravel memesan Mi Gomak, Ibu Mei masih menyajikan dengan tangan telanjang namun dalam baskom kecil. Warna kemerahan Mi Gomak, lengkap dengan taburan bawang putih dan sayuran mewarnai piring.

    "Isi Mi Gomak ada tahu, kacang panjang, mie gomak, kuah, cabe, labu, kol, teri kacang. Biasanya Mi Gomak buat sarapan," jelasnya.
    Mi Gomak disiram dengan kuah bersantan yang mirip gulai. Mi itu sendiri berdiameter lebih lebar dari ukuran spaghetti. Mi pada hidangan ini juga lebih panjang, kenyal, mudah diputus, dan asyik diseruput.
    Di lidah, kuah Mi Gomak terasa sedikit asin dan gurih. Aroma dan rasa andalimannya segar terasa.
    Rasa pedas dari telur sambal juga menambah meriah rasa pada seporsi Mi Gomak. Namun ada baiknya Anda memesan Mi Gomak saat benar-benar lapar, karena porsinya sangat banyak!

    Bagi KompasTravel, perburuan Mi Gomak di Tanah Batak ini tak sia-sia. Ternyata di Parapat sendiri, tak setiap hari warga lokal bisa menemukan Mi Gomak untuk disantap.

    "Di sini jual Mi Gomak cuma hari Selasa, Kamis di pasar dan Sabtu di depan rumah. Kalau Sabtu biasanya ramai, banyak pembeli yang datang, " jelasnya.

    Seporsi Mi Gomak dengan telur sambal buatan Ibu Mei dibanderol seharga Rp 8.000. Berada di tengah pasar, jangan bayangkan warung makan Ibu Mei bisa menampung lebih dari 20 orang.

    Kedainya hanya cukup untuk sekitar 10 orang, duduk berderet di kursi. Jika merasa kesulitan menemukan Warung Ibu Mei, ia menyarankan untuk bertanya dan menyebutkan namanya.

    "Tanya saja orang pasar nama saya (Ibu Mei). Nanti akan ditunjukkan arahnya," tuturnya.

  • #2
    Jadi pengen nyobain Spaghetti khas Tano nih, tapi nampaknya hanya hari-hari tertentu aja ya Spaghetti khas Tano ini dijual. Nampaknya keliatan lezat bila dicoba nih :9
    Engs Resto - Menyediakan Nasi Kotak serta Catering dengan variasi menu yang lezat.

    Comment


    • #3
      mie gonak enak banget kalah sama spangeti di restoran mewah
      Distributor Resmi Aki UPS | Pengembang lift dan eskalator Symax di Indonesia

      Comment


      • #4
        spaghetti nya orang indonesia asli yang memiliki rasa rempah-rempah yang kuat
        Jual Bahan Peredam Suara | Jual Peredam Suara Ramah Lingkungan | Jual Peredam Suara Rockwool

        Comment

        Powered by Stromotion
        Working...
        X