Announcement

Collapse
No announcement yet.

Tak Ada Yang Berani Masuk: “Sentinel” Pulau Paling Misterius Yang Dihuni Suku Buas!

Collapse
X
  • Filter
  • Time
  • Show
Clear All
new posts

  • #1

    Tak Ada Yang Berani Masuk: “Sentinel” Pulau Paling Misterius Yang Dihuni Suku Buas!

    Tak Ada Yang Berani Masuk: “Sentinel” Pulau Paling Misterius Yang Dihuni Suku Buas!


    by spedaonthel

    Tak Ada Yang Berani Masuk:
    Inilah “Sentinel” Pulau Paling Misterius Yang Dihuni Suku Buas!


    Satu dari sedikit foto yang memperlihatkan sekilas penduduk pulau Sentinel Utara, kepulauan Andaman, India. Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi. (DailyMail).
    Begitu berbahayanya suku asli Pulau Sentinel membuat pemerintah terkait mengkriminalkan siapa pun yang mencoba membuat kontak dengan penghuni pulau tersebut, dan menyatakan terlarang atau ilegal jika berada dalam jarak tiga mil dari pulau itu!
    Sekilas pulau ini tampak seperti sebuah pulau “surga tropis”. Namun, ternyata pulau ini dianggap sebagai salah satu pulau yang paling sulit dikunjungi manusia. Terletak di Teluk Benggala, India, dan termasuk gugusan Kepulauan Andaman yang merupakan wilayah India, terdapat sebuah pulau bernama Sentinel. Ada dua Pulau Sentinel yang bernama Pulau Sentinel Utara dan Pulau Sentinel Selatan. Namun hanya Pulau Sentinel Utara yang dihuni oleh sebuah suku yang masih primitif dan misterius. Sedangkan Pulau Sentinel Selatan adalah pulau kosong alias tak berpenghuni dan berukuran lebih kecil dari Pulau Sentinel Utara tempat dimana suku terasing yang menakutkan itu berada.
    Letak Pulau Sentinel Utara.. (wikimapia).
    Illegal mendekati pulau dan Suku Sentinel Pulau Sentinel Utara pun hanya seukuran sebesar pulau Manhattan, New York, namun pulau itu dihuni komunitas penduduk asli yang sudah menempati pulau tersebut selama 60.000 tahun. Selama itu pula suku Sentinel yang sering juga disebut sebagai Sentinelese menolak modernisasi dan selalu menanggapi kehadiran orang luar dengan kekerasan. Bahkan, tercatat suku Sentinel sudah dua kali membunuh orang pada 2006, ketika kedua orang itu kedapatan mencari ikan di perairan Pulau Sentinel Utara.
    Pulau Sentinel.
    Tak hanya itu, penduduk asli pulau tersebut kerap melemparkan batu dan menembakkan panah ke arah helikopter atau pesawat terbang yang terbang rendah untuk melihat-lihat pulau tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan informasi yang terkait pulau ini sangat minim dan sejumlah foto yang dihasilkan tak lebih dari beberapa foto berkualitas rendah. Begitu berbahayanya suku asli Pulau Sentinel, Pemerintah India bahkan mengkriminalkan siapa pun yang mencoba membuat kontak dengan penghuni Pulau Sentinel. Bahkan, pemerintah India menyatakan ilegal jika orang asing atau orang luar pulau jika berada dalam jarak tiga mil dari pulau itu! Namun, meski ada larangan keras dari Pemerintah India, hal itu tak menghalangi para nelayan atau orang luar yang tetap mencoba masuk ke pulau itu untuk mengetahui dan melihatnya, termasuk para turis lokal dan internasional.
    Sentinel peoples.
    Suku Sentinel bisa terancam punah Organisasi Survival International, yang melakukan advokasi hak suku-suku terasing, mengklaim para nelayan lokal kerap memasuki kawasan pulau itu, bahkan beberapa dari mereka sempat mendarat di pulau itu sebelum ditahan aparat keamanan. Direktur Survival International, Stephen, khawatir masa depan suku asli Pulau Sentinel akan terancam. “Suku-suku Kepulauan Andaman Besar sudah berkurang jumlahnya akibat penyakit yang dibawa kolonial Inggris ke kepulauan itu pada tahun 1800-an,” ujar Corry. “Suku terakhir yang punah adalah suku Bo, yang anggota terakhirnya meninggal dunia empat tahun lalu,” tambah Corry. “Satu-satunya cara pemerintah Kepulauan Andaman mencegah terjadinya lagi kepunahan suku adalah memastikan Pulau Sentinel Utara terlindung dari dunia luar,” Corry menegaskan. Walau belum ada bukti secara sains, namun Suku Sentinel diyakini berasal dari benua Afrika ketika terjadi migrasi manusia pada masa lalu. Dari benua Afrika mereka keluar menuju ke Timur Tengah lalu ke Asia Selatan, ke India, kemudian ke Asia Tenggara. Suku Sentinel, suku paling terasing yang agresif Suku Sentinel belum mengenal tali pancing di dalam perburuan ikan di laut. Mereka masih memakai tombak dan panah ketika berburu ikan. Untuk mencukur rambutnya, mereka masih menggunakan kulit kerang. Dalam hal kuliner, mereka berburu hasil ikan laut, hasil hutan berupa buah kelapa dan berburu binatang melata, bahkan beberapa menu makanan tak mengenal cara dimasak menggunakan api. Kehidupan mereka jauh dari dunia masa kini. Melihat mereka seakan melihat masa lalu peradaban, dikala masih menjadi manusia prasejarah. Bahasa mereka pun sangat aneh dan tak dikenal. Sedangkan cara berpakaian mereka masih hanya menutupi bagian tubuh yang mereka anggap paling vital saja dengan menggunakan dedaunan, akar pohon dan tempurung kelapa. Selain suku buas di pulau Sentinel, ada pula beberapa suku primitif lainnya yang berada di Kepulauan Andaman itu, diantaranya adalah suku Onge dan suku Jarawa. Namun kedua suku terasing itu sudah dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan penduduk luar pulau. Tapi, hal itu berbeda dengan suku Sentinel karena mereka adalah suku yang paling agresif dan anti terhadap siapapun yang berusaha mendekat ke pulau mereka. Namun jika ada yang tetap mencoba mendarat di pantainya, mereka akan bersembunyi.
    Suku Sentinel.
    Suku Sentinel memang sangat agresif dan tak bersahabat, misalnya ketika penduduk luar pulau Sentinel memberikan barang-barang kebutuhan ke pulau itu, mereka tak pernah terlihat. Maka barang-barang pemberian akan diletakkan dipinggir pantai lalu ditinggalkan. Setelah perahu penduduk luar tersebut menjauh dari pulau Sentinel, barulah mereka mulai terlihat berani keluar dari hutan menuju ke pantai untuk mengambil barang-barang pemberian lengkap dengan membawa peralatan berburu mereka termasuk panah dan tombak. Karena begitu menakutkan, maka sensus penduduk di pulau paling misterius itu tak dapat dipastikan. Pada sensus penduduk di tahun 1901 hingga tahun 1921 sebanyak diperkirakan sebanyak 117 jiwa, sedangkan pada tahun 1931 sebanyak 70 jiwa. Namun pada sensus perkiraan terkini, suku asli pulau Sentinel Utara yang menakutkan dan berada di kordinat 11°33′33.9″N 92°14′13.5″E ini diperkirakan telah berjumlah sekitar 50 sampai 400 orang. Itu artinya bahwa jumlah mereka mulai jauh lebih banyak, atau paling tidak sudah naik sekitar tiga kali lipatnya. Jadi bagaimana, sudah berani untuk kesana? (Dailymail / Mirror / wikipedia / kompas / berbagai sumber).

Powered by Stromotion
Working...
X